Bismillahirrahmanirrahim (ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم) “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
InsyaAllah saat artikel ini dimuat, artikel ilmiah yang sedang kita bicarakan pada situs ini telah terbit. Tulisan ini kita mulai saat saya, Mahasiswa Pascasarjana semester 2 diberikan tugas Mata Kuliah oleh Profesor Ilmu Perpustakaan, Mata Kuliah ini bernama Perpustakaan dan Informasi dalam Masyarakat Global.
Ide dan konsep perpustakaan sebagai infrastruktur budaya muncul seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Pada awalnya, perpustakaan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemeliharaan koleksi buku dan naskah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan juga mulai berperan sebagai pusat kegiatan budaya.
Pada zaman kuno, perpustakaan sudah ada di berbagai peradaban, seperti Mesir, Yunani, dan Romawi. Perpustakaan-perpustakaan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemeliharaan koleksi buku dan naskah. Namun, perpustakaan juga mulai berperan sebagai pusat kegiatan budaya, seperti pendidikan, penelitian, dan diskusi.
Di Indonesia, perpustakaan juga sudah ada sejak zaman kuno. Perpustakaan tertua di Indonesia adalah Perpustakaan Kerajaan Majapahit. Perpustakaan ini menyimpan berbagai koleksi naskah, termasuk naskah-naskah keagamaan, sejarah, dan sastra.
Pada masa penjajahan Belanda, perpustakaan mulai berkembang di Indonesia. Perpustakaan-perpustakaan ini dibangun oleh pemerintah Belanda untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
Setelah Indonesia merdeka, perpustakaan terus berkembang. Perpustakaan-perpustakaan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemeliharaan koleksi buku dan naskah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan budaya.
Perpustakaan sebagai infrastruktur budaya memiliki peran penting dalam pengembangan masyarakat. Perpustakaan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan literasi masyarakat, mengembangkan kreativitas dan inovasi, serta memperkuat identitas budaya.
Berikut adalah beberapa peran perpustakaan sebagai infrastruktur budaya:
Meningkatkan literasi masyarakat
Perpustakaan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan literasi masyarakat. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi buku dan bahan bacaan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya.
Mengembangkan kreativitas dan inovasi
Perpustakaan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi masyarakat. Perpustakaan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengembangkan ide-idenya.
Memperkuat identitas budaya
Perpustakaan dapat menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya masyarakat. Perpustakaan menyimpan berbagai koleksi buku dan bahan bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempelajari sejarah, budaya, dan tradisinya.
Untuk dapat berperan secara optimal sebagai infrastruktur budaya, perpustakaan harus memiliki koleksi yang beragam dan berkualitas, fasilitas yang memadai, serta layanan yang ramah pengguna. Perpustakaan juga harus dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.