Greenstone atau Greenstone Digital Library Software (GDSL) adalah rangkaian perangkat lunak untuk membuat dan mendistribusikan koleksi perpustakaan digital. Software ini memungkinkan kita untuk mengatur informasi dan mempublikasikannya di web atau di media yang dapat dipindahkan seperti DVD dan USB flash drive. Greenstone dikembangkan dan didistribusikan bekerja sama dengan UNESCO dan Human Info NGO dalam Proyek Perpustakaan Digital Selandia Baru di Universitas Waikato. Perangkat lunak ini memiliki lisensi sumber terbuka (opensource) multibahasa yang didistribusikan di bawah persyaratan GPL - GNU. Untuk informasi lebih lanjut, lihat factsheet Greenstone.
Tujuan perangkat lunak Greenstone adalah untuk memungkinkan pengguna, terutama di universitas, perpustakaan, dan lembaga layanan publik lainnya, untuk membuat perpustakaan digital mereka sendiri. Perpustakaan digital secara mendasar mengubah cara informasi disebarluaskan dan diperoleh di komunitas dan lembaga mitra UNESCO di bidang pendidikan, sains, dan budaya di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang. Kami berharap perangkat lunak ini akan mendorong penerapan perpustakaan digital yang efektif untuk tujuan berbagi informasi dan membuatnya tersedia untuk umum. Informasi lebih lanjut tersedia di buku How to Build a Digital Library, yang ditulis oleh tiga anggota grup.
- Buku
- Artikel jurnal
- Dokumen pemerintah
- Foto
- Video
- Audio
- Akses dapat dilakukan dengan berbagai macam browser.
- Layanan penelusuran fulltext yang dilengkapi dengan fasilitas penelusuran lanjutan.
- Struktur akses dapat dibuat secara otomatis.
- Koleksi dapat dikelola dalam berbagai format dan bahasa.
- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggunakan GDLS untuk membuat perpustakaan digital dari koleksi buku, jurnal, dan dokumen pemerintah.
- Universitas Indonesia menggunakan GDLS untuk membuat perpustakaan digital dari koleksi tesis, disertasi, dan artikel jurnal.
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggunakan GDLS untuk membuat perpustakaan digital dari koleksi dokumen pemerintah.
- PT. Telkom Indonesia menggunakan GDLS untuk membuat perpustakaan digital dari koleksi dokumen perusahaan.