A Moment to Remember - Kenangan dan Cerita Pertama

A Moment to Remember - Kenangan dan Cerita Pertama

Penyerahan Atribut Yudisium Oleh Bapak Yanto, M. Hum., M.IP Selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang (Room Teather Perpustakaan Lt.4 Palembang, 10 Desember 2021)

Yogyakarta, 7 Februari 2022 - Muhammad Alfin Ramadhan. Per dipulikasikannya artikel ini, saya sedang berada di Yogyakarta dalam rangka belajar dan mencari istri? :v. Btw Sahabat-sahabatku yang ada di Palembang, apo kabarnyo? >_< Semoga selalu sehat dan tetap eksis dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Aamiinn. 

Palembang, kalo ngomongin palembang kok langsung kangen samo kemplang dan pempek yo, hahaha.

Meluangkan waktu untuk menuliskan cerita ini merupakan hal yang luar biasa, karena jika tidak dilakukan, maka akan ada kisah, memori dan kenangan yang terkikis dan bisa jadi kenangan itu akan terlupakan untuk selamanya.

Foto bersama keluarga kecil dikediaman Kakek Alm. Wasik Bin Safar dan Nenek Tjikya.

Pertama, saya berterima kasih sekaligus meminta maaf kepada keluarga yang selalu berusaha untuk mendukung apapun yang sedang saya lakukan hingga saat ini beserta cinta dan kasih sayang yang diberikan kepadaku. Walaupun aku lebih banyak mengecewakan kalian. Terima kasih untuk mencoba mengerti.

Foto bersama Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang Ibu Dr. Endang Rochmiatun, S.Ag., M.Hum (Jilbab Merah Tanpa Masker)

Kedua, terima kasih Civitas Akademika UIN Raden Fatah Palembang, khususnya Fakultas Adab dan Humaniora, terima kasih telah menerima saya menjadi bagian dari FAHUM.

Foto bersama Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang Bapak Yanto, M.Hum., M.IP dan Bapak Misroni, M.Hum.

Ketiga, terima kasih yang mendalam kuucapkan kepada Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan (Ibu Dr. Herlina, S.Ag., S.S., M.Hum. - Bapak Dr. Mulyadi, M.Hum - Bapak Dalilan, M.Hum - Ibu Bety, S.Ag., M.A - Bapak Ahmad Wahidi, M.Pd.I - Bapak Yanto, M.Hum., M.IP - Bapak Misroni, M.Hum - Bapak Budhi Santoso, M.A - Ibu Rusmiatiningsih, M.A - Ibu Sely Yoanda, S.IP., M.P - Bapak Wahfiuddin Rahmad Harahap, S.Pd., M.A) yang telah memberi Ilmu dan Pengetahuan yang luar biasa, baik secara akademik maupun umum.

Foto bersama Sahabat-sahabat Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. (Kanan ke kiri Sahabat Choirul Akhsan, Waiz Kurniawan, Ari Faturahman, Muhammad Amin, Pardinan, Andrew Perare, Syaidina Ali. Sahabati Sunnia Nur Iwari Alkan Dawa Soka, Riska Alvaridho, Betari Ayu Elsadantia, 2 nya nyusul)

Keempat, Sahabat-sahabat Organisasi LSC, HMPII, dan khususnya PMII terima kasih banyak telah menjadi wadah untuk membuatku berkembang maju, mendalami minat, dan membuka peluang-peluang terbaik untuk kadernya.

Foto bersama beberapa konco-koncoku saat wisuda (Dari kanan ke kiri, M Bimo Jati Atmojo, Sakina Pratiwi, Aprillian Chairunesa, Ilham Ali Akbar, Nurjannah Saputri, Dina Sofiana adeknyo Hadi, Rahmat Adi Prasetya)

Kelima, Konco-koncoku saat kuliah terima kasih atas momen, kenangan dan lika liku perkuliahan seru yang terjadi selama kurang lebih 6-7 tahun itu.

Those Bygone Years, pada semester pertama kuliah di mana aku sering bolos kuliah hingga IPK anjlok jadi 2.00, hal ini terjadi karena memang awalnya enggak ada niatan untuk kuliah dan pada saat itu aku mendapatkan laptop pertama yang fungsi awal beli untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah malah berfungsi sebagai laptop gaming (laptop untuk main game, bukan laptop gaming yang punya spek tinggi, enggak!) hingga lulus Strata 1 dan melanjutkan Strata 2, laptop ini sedang digunakan untuk menulis artikel ini 😁. Balik sebelum semester awal dimulai, yang di mana kuliah emang gak niat, tapi dari diri mulai tumbuh untuk mengikuti organisasi-organisasi internal maupun eksternal kampus yang dimulai dari PMII, sebenenarnya pada saat Pengenalan Kampus rasanya hampir seluruh organisasi Internal mau aku ikutin, dari Bahasa, Bela diri, Musik, dan banyakkk lagi. Tapi yang kecantol malah PMII, kok bisa?, ya karena ada kakak pendamping selama pengenalan kampus yang juga senior di organisasi tersebut. Kalau aja gak ada beliau, ada kemungkinan untuk ikut IMM, atau HMI, maupun KAMMI, karena emang dari kecil besarnya bersama Muhammadiyah, jadi saat di kampus, prioritas utama organisasi yang dicari pertama kali adalah yang berafiliasi dengan Muhammadiyah, salah satunya IMM. Dari PMII ini, aku mengenal Nahdlatul Ulama (NU) secara mendalam, dengan mengikuti PMII pola pikir, paradigma pemikiran terbentuk hingga menjadi orang yang berpikiran terbuka. Banyak sekali kenangan dan pengalaman yang aku dapat di PMII, tapi kalo diceritain sekarang kayaknya terlalu panjang, jadi di keep dulu.

Semester kedua tidak kalah dengan semester pertama, hanya saja pada semester ini IPK mulai sedikit bangkit, yah walau memang masih jarang masuk kuliah, suka bolos, kuliah enggak, tapi ngobrol dan ngopi-ngopi di depan Perpustakaan sampai subuh bersama senior dan sahabat lain. Hingga puncaknya kalau gak salah inget di semester ketiga atau keempat, ada dosen yang menelpon nenekku hahaha, dibilangin kenapa ni anak jarang masuk, kemana aja dia?, padahal akumah di rumah aja, kalo gak main game sampe pagi bareng anak-anak IBM ya tidurrrr. (memang budak IBM ini lah guys salah satu environment yang membuat IPK aku 2.00, jancoeg kelen WKWKWK 🤣🤣) apa itu IBM?, nanti kita cerita tentang IBM. Oh iya lanjut, ada suatu ketika pada semester 3-4 sebelum Ibu dosen menelpon nenek ku tersayang, ada dua koncoku Yogi dan Guntur datang ke rumah, penasaran kenapa nih kampret gak masuk-masuk kuliah, telpon gak di angkat, sms gak di bales, mereka datang disaat aku terlelap tidur, dikirain aku kena ada masalah, atau lagi sakit, gak taunya emang males aja. Tapi pada semester 3 menuju 4 pasca mereka datang dan dosen menelpon nenek, aku fokus memperbaiki nilai, salah satu usahanya dengan mengikuti semester antara (semester pendek) yahh walaupun pada akhirnya IPK juga gak besar-besar amat karena emang gak berfokus untuk terlalu membesar-besarkan dan membanggakan IPK yang tinggi (alesan pokoknya).

Jujur, sambil menulis, ada beberapa momen dan kenangan yang sedang dirangsang agar bisa kembali diingat, kalau belum bisa disampaikan sekarang, mungkin nanti.

Momen foto bersama saat observasi ke Perpustakaan yang ada di OI (Bawah kanan ke kiri, Hengky Faisal, Jimmy Julian, Eksi Pratama. Atas, Marina, Nurjannah Saputri, Lara Mertha)

Salah satu momen-momen yang hampir hilang adalah yang di atas, tapi pada dasarnya aku suka untuk melakukan dokumentasi baik gambar maupun video, salah satu video saat di sana sudah di upload ke Youtube


Oh iya, mengingat momen itu, إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎, saya turut berduka juga atas meninggalnya Istri dari temanku Jimmy Julian yang meninggal pasca melahirkan. Insyallah surga.

Baik, karena sudah sedikit panjang, kita batasi dulu cerita kita pada artikel ini. Insyaallah akan kita lanjutkan lagi. Terima kasih telah berkunjung dan membaca cerita ini.

Wisuda Alfin

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

KEEP IN TOUCH

Subscribe Us