Bahasan Moonton Soal Taunting Di MPL ID Play Off Season 8

Bahasan Moonton Soal Taunting Di MPL ID Play Off Season 8

Gelaran MPL Season 8 meninggalkan cerita manis untuk tim ONIC Esports, mereka berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim raja dari segala raja yaitu RRQ Hoshi dengan skor yang sangat dramatis 4-3.

Atmosfir yang luar biasa tersaji pada saat laga dilangsungkan. Panasnya arena kompetisi pun sempat dibubuhi suara teriakan dan taunting. Moonton pun memberikan batasan untuk Taunting yang dilakukan oleh para Pro Player saat bertanding, seperti apa batasannya?

Respon pihak Moonton terhadap Taunting para Pro Player saat laga dilangsungkan.

Taunting sudah pasti menjadi salah satu unsur yang tidak bisa dihilangkan saat sedang bermain game. Salah satunya adalah game MOBA. Sebenarnya taunting dalam in game tidak perlu dilakukan, karena tujuan utama bermain game MOBA adalah mendapatkan kemenangan.

Namun dengan diciptakannya taunting di dalam game MOBA justru menambah keunikan tersendiri. Para player bisa lebih bebas untuk mengekspresikan sesuatu pada game yang dimainkan. Tidak hanya ekspresi senang namun ekspresi untuk mengejek lawan pun bisa dilakukan.

Jika sudah sampai dalam tahap stage atau di panggung, terkadang taunting antar tim pun bisa terjadi. Hal tersebut dilakukan oleh sebuah tim dengan harapan bisa menjatuhkan mental lawan. Ketika melakukan taunting, mereka akan meneriaki lawan ketika game sedang berlangsung atau memberikan gestur tertentu ketika sudah meraih kemenangan. Sebagai contoh Rippo yang memang terkenal dengan aksinya ketika timnya berhasil memenangkan pertandingan.

Hal ini pun ternyata mendapat perhatian khusus untuk taunting yang dilakukan oleh para Pro Player saat sedang bertanding.

$ads={1}

Martinus Manurung selaku Head of Business Development Indonesia pun angkat bicara.

“Pada dasarnya ini kan competitive sport yah, dan untuk bisa dipertemukan langsung dengan lawannya membuat ada adrenaline rush buat pemain-pemain. Dan ini feedback yang kami dapat dari tim bahwa mereka sangat kangen dengan event offline. Jadi logikanya kalau jalan ke panggung aja sudah bikin orang merinding dan gugup. Teriakan-teriakan di panggung adalah tanda mereka sangat passionate dengan kompetisi ini dan itu memang kita berusaha memberikan gaming experience yang bagus untuk pemain kita” ucap Martinus.

Di sisi lain, Azwin Nugraha selaku Public Relations & Communication Esports Manager Moonton di Indonesia ikut menambahkan,

“Sebenarnya kita kalau ditanya apakah tujuan turnamen offline untuk teriak-teriak di panggung, itu salah satunya. Tapi kita itu mendengarkan suara hati fans MPL, audiens kita, player kita dan semua pihak. Mereka mau ada turnamen offline, ya kita kondisikan tapi di luar itu kita lihat juga situasi sekarang.” Tambah Azwin.

Kesimpulan dari keduanya adalah penegasan untuk setiap psywar dan taunting di stage tetap memiliki peraturan demi menjunjung sportifitas di scene Esports. MPL Indonesia menekankan setiap pemain agar dapat mengekspresikan emosi mereka di atas panggung, namun tetap terkontrol dan tidak merugikan pihak lain.

Salah satu yang disanksi dari MPL Indonesia misalnya penggunaan kata-kata kotor dan gestur-gestur yang dilarang. MPL Indonesia berharap para pemain bisa profesional dan menunjukan sikap yang baik karena mereka adalah panutan bagi banyak orang.

$ads={2}

Taunting kerap dilakukan dalam dunia esports. Taunting tentu boleh dilakukan jika masih dalam batasan wajar. Di scene pro esports tentu ada aturan mengenai batasan yang berbeda-beda. Taunting juga bisa mengacu ke skill dan tingkat kedewasaan sang pemain.

Berikut ini beberapa aksi taunting yang viral di MPL Indonesia.

Recall-recall
Rasy di tim Onic pada MPL ID Season 6 melakukan sesuatu yang terbilang menjengkelkan. Pada saat berhasil menyudutkan RRQ, Rasy melakukan taunting dengan spam recall.
Taunting dengan spam recall ini sampai saat ini juga masih sering dilakukan oleh banyak pemain.


Faramis Lemon di Base
RRQ Lemon juga pernah melakukan taunting saat melawan musuh bebuyutannya Evo Legends. Saat memimpin skor 2-0, Lemon melakukan taunting dengan cara menghidupkan seluruh teman satu tim dengan Ultimate Faramisnya. Lemon berdiri di depan base Evos saat ultimate Faramis aktif sehingga membuatnya terlihat seperti raja.

Panik Nggak? Paniklah Masa Enggak!
Taunting di turnamen MPL ID Season 7 minggu ke-3 yang dilakukan secara offline juga menjadi fenomenal dan viral bahkan sejagad dunia maya!
Taunting ini dilakukan oleh Alter Ego Leomurphy. Saat mengepung base musuh, Leo meneriakkan kata-kata "panik nggak? paniklah masa enggak!" ke arah Bigetron Esports.

Emote Cakar Kucing Meong
Masih dalam turnamen MPL ID Season 7, BTR Rippo melakukan taunting dengan gestur tangan mencakar usai mengalahkan Evos Legends. Gerakan ini tak lain mengejek Evos yang berlogo macan berubah menjadi kucing.


Sumber : Ligagametv

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

KEEP IN TOUCH

Subscribe Us